sumber gambar: blog.aseankorea.org
Manusia merupakan makhluk individu sekaligus
makhluk sosial. Manusia adalah makhluk yang berhadapan dengan dirinya sendiri.
Maksud dari hal tersebut adalah bahwa manusia dapat mengolah dirinya sendiri,
dapat melakukan sesuatu hal sesuai dengan yang diinginkannya sendiri. Tetapi,
terlepas manusia merupakan makhluk individu, manusia juga termasuk dalam
manusia sosial, yang mana manusia juga tidak dapat lepas dari semua pengaruh
dan bantuan dari manusia lainnya. Karena sesuai kodrat yang dimiliki manusia
bahwa manusia secara langsung ataupun tidak langsung pasti mempunyai naluri
saling membutuhkan terutama dalam hal untuk memenuhi kebutuhannya.
Pada dasarnya manusia
mempunyai hasrat untuk saling membutuhkan dan saling ketergantungan, termasuk
dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena
itu manusia disebut juga dengan makhluk sosial karena dalam hidupnya tidak
dapat melepaskan diri dari pengaruh orang lain dan dalam diri manusia terdapat
dorongan untuk berhubungan atau berinteraksi dengan orang lain.
Dalam
diri manusia ada kebutuhan sosial untuk hidup berkelompok dengan orang lain,
seringkali didasari atas dasar kesamaan ciri atau kepentingan. Misalnya orang
kaya cenderung berteman dengan orang kaya. Orang yang berprofesi sebagai artis
juga cenderung untuk mencari teman sesama artis. Dengan demikian akan terbentuk
kelompok-kelompok sosial dalam masyarakat yang didasari atas kesamaan ciri atau
kepentingan.
Manusia
mempunyai kemampuan berkehendak sebagai diri sendiri yang pada akhirnya manusia
menjadi makhluk yang individual. Tetapi pada saat yang bersamaan, pemenuhan
berbagai macam tuntutan manusia sebagai individu tidak dapat lepas dari factor
eksternal yang berupa individu-individu lain. Hal tersebut dapat mendorong
masyarakat untuk melakukan kerja sama satu sama lain untuk dapat memenuhi
kebutuhannya.
Seorang
individu pada hakikatnya tidak dapat bertahan hidup apabila tidak
bersosialisasi dengan manusia lain. Sehingga manusia tidak akan lepas dari
kehidupan bermasyarakat. Bermasyarakat dalam berbagai kehidupan dapat terwujud
seperti kegitan-kegiatan bermasyarakat yang berhubungan atau melibatkan banyak
orang untuk kepentingan bersama, yaitu gotong royong ataupun lainnya. Dari hal
tersebut masyarakat akan merasa nyaman dan tentram karena banyak manusia atau masyarakat
yang bersama-sama saling membantu satu sama lain.
Pengertian
Toleransi
Menurut Kamus
Umum Bahasa Indonesia, toleransi yang berasal dari kata “toleran” berarti
bersifat atau bersikap menenggang (menghargai, membiarkan, membolehkan), pendirian
(pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, dan sebagainya) yang berbeda dan
atau yang bertentangan dengan pendiriannya.
Secara terminologi, toleransi yaitu
pemberian kebebasan kepada sesama manusia atau kepada sesama warga masyarakat
untuk menjalankan keyakinannya atau mengatur hidupnya dan menentukan nasibnya
masing-masing, selama dalam menjalankan dan menentukan sikapnya itu tidak
melanggar dan tidak bertentangan dengan syarat-syarat atas terciptanya
ketertiban dan perdamaian dalam masyarakat.
Dalam "Kamus Umum Bahasa
Indonesia" toleransi adalah sikap/sifat menenggang berupa menghargai serta
memperbolehkan suatu pendirian, pendapat, pandangan, kepercayaan maupun yang
lainnya yang berbeda dengan pendirian sendiri. Toleransi adalah
sebuah bentuk sikap akibat adanya persinggungan hak-hak individu dalam
masyarakat atau hak-hak masyarakat dalam negara. Jadi dapat dikatakan bahwa
toleransi adalah sebuah solusi bagi adanya perbenturan hak-hak. Dengan adanya
sikap toleran maka akan terjamin terpenuhinya hak-hak semua orang di tengah
beragamnya hak-hak yang dimiliki oleh setiap orang. Dengan adanya sikap toleran
juga merupakan sebuah sarana agar tidak terjadinya konflik karena adanya
hak-hak yang berbeda dari setiap orang.
Toleransi lebih
sering dibahas di dalam negara yang terdiri dari beragam suku dan budaya atau
dengan kata lain negara yang multikultural karena terdapat perbedaan suku
bangsa, ras dan agama yang merupakan bentuk perbedaan paling umum dan berkaitan
dengan toleransi. Masalah toleransi juga dapat terjadi karena adanya perbedaan
kelas sosial, haluan politik, dsb.
Masalah
toleransi tidak hanya dialami oleh orang-orang dewasa, anak kecil, remaja pun
dapat mengalaminya. Hal ini karena kematangan yang rendah, anak-anak muda lebih
bisa berbicara terang-terangan dan cenderung seenaknya jika dibandingkan orang
dewasa. Akibatnya, anak muda lebih mudah mengalami intoleransi atau bahkan
kekerasan, baik verbal maupun fisik dari sebayanya.
Penerapan toleransi adalah kunci
perdamaian dan keharmonisan dalam lingkungan apapun. Walaupun toleransi
terlihat sepele, akan tetapi toleransi merupakan sebuah langkah kecil yang
lekat dengan kehidupan sehari-hari sehingga menjadi tanggungjawab semua
kalangan masyarakat, bukan hanya pemerintah demi mewujudkan masyarakat yang
rukun dan damai.
Macam-macam Toleransi
·
Toleransi terhadap Agama
Toleransi
dalam kehidupan bermasyarakat sangat dianjurkan terutama
toleransi
beragama karena hal ini memang sangat sensitif dalam kehidupan masyarakat saat
ini. Toleransi beragama adalah toleransi yang mencakup masalah mengenai
keyakinan pada diri manusia yang berhubungan dengan ke-Tuhanan Yang Maha Esa.
Seperti yang kita tahu di Indonesia selama ini kita sebagai warga negara
dibebaskan untuk memilih dan menganut agama yang telah dipilihnya berdasarkan
ajaran-ajaran yang terdapat dalam agama tersebut.
Toleransi mengandung maksud supaya
membolehkan terbentuknya sistem yang menjamin terjaminnya pribadi, harta benda
dan unsur-unsur minoritas yang terdapat pada masyarakat dengan menghormati
agama, moralitas dan lembaga-lembaga mereka serta menghargai pendapat orang
lain serta perbedaan-perbedaan yang ada di lingkungannya tanpa harus berselisih
dengan sesamanya karena hanya berbeda keyakinan atau agama.
Toleransi beragama mempunyai arti
sikap lapang dada seseorang untuk menghormati dan membiarkan pemeluk agama
untuk melaksanakan ibadah mereka menurut ajaran dan ketentuan agama
masing-masing yang diyakini tanpa ada yang mengganggu atau memaksakan baik dari
orang lain maupun dari keluarganya sekalipun.
Di dalam agama telah menggariskan dua pola
dasar hubungan yang harus dilaksanakan oleh pemeluknya, yaitu : hubungan secara
vertikal dan hubungan secara horizontal. Yang pertama adalah hubungan antara
pribadi dengan Khaliknya yang direalisasikan dalam bentuk ibadat sebagaimana
yang telah digariskan oleh setiap agama. Hubungan dilaksanakan secara
individual, tetapi lebih diutamakan secara kolektif. Pada hubungan ini berlaku
toleransi agama yang hanya terbatas dalam lingkungan atau intern suatu agama
saja. Hubungan yang kedua adalah hubungan antara manusia dengan sesamanya. Pada
hubungan ini tidak terbatas panda lingkungan suatu agama saja, tetapi juga
berlaku kepada semua orang yang tidak seagama, dalam bentuk kerjasama dalam
masalah-masalah kemasyarakatan atau kemaslahatan umum. Dalam hal seperti inilah
berlaku toleransi dalam pergaulan hidup antar umat beragama.
Dari penjelasan di atas dapat dipahami
bahwa toleransi antar umat beragama berarti suatu sikap manusia sebagai umat
yang beragama dan mempunyai keyakinan, untuk menghormati dan menghargai manusia
yang beragama lain. Dalam masyarakat berdasarkan pancasila terutama sila
pertama, yaitu Ke-Tuhanan Yang Maha Esa yang artinya bahwa bertakwa kepada
Tuhan menurut agama dan kepercayaan masing-masing adalah mutlak. Semua agama
menghargai manusia maka dari itu semua umat beragama juga wajib untuk saling
menghargai. Dengan demikian antar umat beragama yang berlainan akan terbina
kerukunan hidup.
·
Toleransi dalam Kehidupan Berkeluarga
Dalam kehidupan berkeluarga sikap toleransi
sangat dibutuhkan untuk
ditumbuhkan
dalam keluarga agar terbentuk suasana yang harmonis. Setiap anggota keluarga
memiliki peran dan fungsinya masing-masing. Jika setiap anggota memiliki kesadaran untuk menjalankan
peran dan fungsinya masing-masing, maka tidak akan ada hak dari salah satu
anggota keluarga yang tidak terpenuhi. Sikap toleran dari orang tua akan
menumbuhkan kepribadian yang toleran juga pada anak-anaknya karena seorang anak
akan meneladani apa yang menjadi sikap dari orang tuanya. Begitu juga hubungan
antara anak dengan anak, seorang kakak seharusnya tidak bertindak semena-mena
kepada adiknya. Sesama saudara
haruslah mengerti haknya masing-masing, seorang kakak yang usianya lebih tua
sebaiknya mengalah dan seorang adik juga haruslah bisa menghargai kakaknya.
·
Toleransi dalam Bertetangga
Tetangga ialah orang yang paling
dekat dengan kita, dalam kehidupan
Sehari-hari
kita tidak bisa lepas dari yang namanya tetangga. Ketika kita sedang
membutuhkan sesuatu orang yang paling dekat dengan kita ialah tetangga. Oleh
karena itulah toleransi antar tetangga sangat diperlukan. Di dalam semua agama
juga dianjurkan untuk hidup rukun dan damai dengan tetangga, mengingat manusia
sebagai makhluk sosial yang tidak bisa memenuhi kebutuhannya sendiri.
Upaya-upaya yang bisa dilakukan dalam kehidupan bertetangga bisa dengan berbagi
makanan, menolong, ataupun sekedar berbincang. Kehidupan bertetangga erat
kaitannya dengan sikap toleransi yang mempunyai
peranan yang sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan adanya sikap
toleransi dengan sesama tetangga maka akan timbul sikap saling menghargai dan
menghormati, tidak akan ada tetangga yang merasa tertaganggu oleh tetangga
lainnya karena masing-masing terpenuhi haknya dengan baik.
·
Toleransi dalam Kehidupan Bermasyarakat
Toleransi adalah
sebuah bentuk sikap akibat adanya persinggungan hak
-hak individu
dalam masyarakat atau hak-hak masyarakat dalam negara. Jadi dapat dikatakan
bahwa toleransi adalah sebuah solusi bagi adanya perbenturan hak-hak.
Masyarakat terdiri dari individu-individu dengan
seperangkat peraturan yang berlaku di dalamnya. Dalam masyarakat yang beragam
atau plural, toleransi akan memegang peran yang sangat penting. Masyarakat yang
plural akan memiliki banyak sekali perbedaan, sehingga sangat mungkin
perbenturan hak akan sering terjadi.
Solusi dari perbenturan hak-hak dalam masyarakat akan
tertuang, baik tersurat ataupun tersirat, dalam peraturan yang ada dalam
masyarakat, baik yang tertulis maupun yang tidak. Masalah perbenturan hak
adalah masalah yang penting. Masalah ini akan menentukan kondisi suatu
masyarakat. Bila masalah ini dapat terselesaikan dengan baik, maka masyarakat
itu akan hidup dengan nyaman, dan sebaliknya bila masalah ini tidak
terselesaikan, masyarakat hidup dalam kondisi yang tidak menyenangkan.
·
Toleransi dalam Kehidupan Berbangsa dan
Bernegara
Kehidupan berbangsa dan bernegara pada hakikatnya
merupakan
kehidupan
masyarakat bangsa. Di dalamnya terdapat kehidupan berbagai macam adat istiadat,
kebudayaan, suku, pemeluk agama dan penganut kepercayaan yang
berbeda-beda. Namun demikian perbedaan-perbedaan kehidupan tersebut tidak
menjadikan bangsa ini tercerai-berai, akan tetapi justru menjadi kemajemukan
kehidupan sebagai suatu bangsa dan negara Indonesia. Sebagaimana semboyan
negara kita “Bineka Tunggal Ika” yang memiliki makna walaupun
berbeda tetapi tetap satu, itu artinya kondisi bangsa Indonesia yang berbeda
akan suku, adat istiadat, budaya, bahasa dan agama, tidak menyebabkan Bangsa
Indonesia bercerai berai, namun justru menjadi sarana untuk mempererat rasa
persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia. Oleh karena itu kehidupan tersebut
perlu tetap dipelihara agar tidak terjadi disintegrasi bangsa.
Adapun toleransi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
antara lain:
a. Merasa senasib sepenanggungan.
b. Menciptakan persatuan dan kesatuan,
rasa kebangsaan atau nasionalisme.
c. Mengakui dan menghargai hak asasi
manusia.
d. Tidak menjelek-jelekan kebudayaan,
suku, adat istiadat orang lain.
Contoh Penerapan Sikap
Toleransi
-
Berlapang dada dalam menerima semua perbedaan, karena perbedaan
adalah Rahmat Tuhan Yang
Maha Esa.
-
Tidak membeda-bedakan (mendiskriminasi) teman yang berbeda
keyakinan.
-
Tidak memaksakan orang lain dalam hal keyakinan (agama).
-
Memberikan kebebasan orang lain untuk memilih keyakinan (agama).
-
Tidak mengganggu orang lain yang berbeda keyakinan ketika mereka
beribadah.
-
Tetap bergaul dan bersikap baik dengan orang yang berbeda keyakinan
dalam hal duniawi.
-
Menghormati orang lain yang sedang beribadah.
-
Tidak membenci dan menyakiti perasaan seseorang yang berbeda
keyakinan atau pendapat
dengan kita.
-
Menghargai
orang lain ketika sedang mengutarakan pendapatnya.
-
Berusaha untuk menghormati orang lain, walaupun
dirinya ingin dihormati
-
Berusaha menghargai kelebihan yang dimiliki
orang lain walaupun diri
sendiri memiliki kelebihan.
-
Tidak selalu melihat kekurangan orang lain tanpa
mengingat kekurangan
dirinya.
Selain beberapa contoh diatas, adapun contoh penerapan
sikap toleransi
yang ada di beberapa daerah di Indonesia.
Di Bali terdapat sebuah kompleks yang
terdiri dari 5 tempat beribadah,
yaitu
masjid, gereja katholik, vihara, gereja protestan dan pura. Hal ini
mencerminkan bahwa di Bali sangat mengahargai perbedaan yang ada, bahkan mereka
membuat tempat beribadah dalam satu kompleks.
Sekolah di Medan, Sumatera Utara telah
berdiri sejak 1994 dan telah diresmikan oleh Presiden Bj Habibie. Sekolah ini
terdiri atas empat tempat beribadah di dalamnya yaitu masjid, pura, gereja dan
vihara, dari konsep tersebut seorang siswa dapat bertoleransi terhadap
perbedaan yang ada. Sekolah ini bertujuan untuk melebur murid yang berasal dari
latarbelakang yang berbeda-beda. Dari sekolah ini murid bisa lebih menghargai
dan menghormati perbedaan yang ada, karena mereka bisa melihat secara langsung
cara beribadah dari berbagai agama yang dianut oleh siswa di sekolah ini.
Pengertian Gotong-Royong
Kata
“gotong-royong” berasal dari kata Jawa yaitu “gotong” yang
maksudnya memikul atau bekerja dan “royong”
maksudnya adalah bersama. Dengan demikian gotong-royong mempunyai pengertian
bekerja sama. Secara teori “Gotong Royong adalah sebagai bentuk solidaritas
sosial, terbentuk karena adanya bantuan dari pihak lain, untuk kepentingan
pribadi ataupun kepentingan kelompok sehingga di dalamnya terdapat sikap loyal
dari setiap warga sebagai satu kesatuan”.
Gotong-royong merupakan kegiatan atau aktivitas sosial yang dilakukan
oleh warga masyarakat, baik antara seseorang dengan orang lain dalam kelompok
sosial tertentu maupun antara seseorang atau kelompok dengan masyarakatnya.
Pada dasarnya manusia satu dengan manusia yang lainnya itu saling membutuhkan
dan saling ketergantungan, sehingga muncul rasa solidaritas di tengah-tengah
masyarakat untuk memenuhi saling ketergantungan tersebut. Gotong royong juga
merupakan bentuk dari partisipasi akftif dari masyarakat khusunya masyarakat
desa. Bentuk partisipasi aktif tersebut dapat berupa materi, keuangan, tenaga
fisik, sumbangan pemikiran ataupun yang lainnya.
Bentuk solidaritas di antara masyarakat dapat terwujud sebagai bentuk
loyalitas sebuah kesatuan sebagai sesama
masyarakat. Bentuk solidaritas masyarakat dapat disalurkan dengan
berbagai cara ataupun dengan berbagai saluran, tergantung dari kreatifitas
masing-masing dari masyarakat dalam menyalurkan sikap solidaritas tersebut.
Salah satu cara masyarakat dalam mengekspresikan sikap solidaritasnya yaitu
dengan cara gotong-royong. Gotong-royong merupakan salah satu model kerjasama
ataupun tindakan yang dilakukan masyarakat tanpa mengharapkan pamrih atau
balasan apapun demi kepentingan bersama atau individu tertentu. Gotong-royong
juga dapat terwujud dalam bentuk spontan.
Salah satu aspek sosial budaya yaitu gotong royong dalam kehidupan
masyarakat, baik itu di Tana Toraja maupun di daerah yang dihuni oleh orang
bugis. Sifat kegotong royongan tersebut sampai saat ini masih tetap dipelihara
oleh masyarakat tetapi juga dalam kaitannya dengan usaha kegiatan pembangunan
masyarakat desa. Kegiatan gotong royong dapat berupa dalam hal pembangunan
rumah, pengolahan pertanian, penyelenggaraan upacara dan ritus, bahkan juga
dalam menyelenggarakan kerja bakti untuk menyelenggarakan pembuatan tanggul
pertanian, pembangunan prasarana jalan, rumah-rumah ibadat dan yang menyangkut
bidang-bidang kehidupan masyarakata secara keseluruhan.
Perasaan kasih sayang
dan kegotong-royongan mendasarkan pengertian-pengertian terhadap orang lain
tetapi harus dapat mendasarkan perasaan simpati, kasihan. Di dalam dunia modern
sifat kegotong-royongan ini makin lama makin terbatas hanya pada lingkungan tertib
sopan yang lahir saja. Tetapi hidup persekutuan bagi masyarakat pinggiran kota
sebagian besar ini sifatnya kegotong-royongan menjadi kebiasaan yang tetap.
Walaupun demikian kita harus ingat kepada keadaan dan situasi sebab dalam
keadaan penghidupan sekarang ini sifat-sifat itu diperkecil baik dalam
lingkungan apa saja.
Kegiatan gotong-royong bagi bangsa Indonesia tidak hanya bermakna
sebagai perilaku saja, melainkan juga berperan sebagai nilai-nilai moral.
Gotong-royong juga dapat dapat dijadikan sebagai acuan dalam perilaku. Tradisi kehidupan gotong-royong di
pedesaan tidak lepas dari kehidupan pertanian memerlukan kerjasama besar dalam upaya mengolah tanah, menanam, memelihara
hingga memetik hasil panen. Gotong-royong merupakan kerja sama yang dapat
dijadikan sebagai pemersatu bangsa, mempererat dan merekatkan persatuan bangsa.
Macam-Macam Gotong Royong dan Penerapannya
Jenis gotong-royong yang dikenal oleh masyarakat Indonesia terbagi
menjadi dua, yaitu gotong-royong tolong menolong dan gotong-royong kerja bakti.
· Gotong royong tolong menolong
Gotong
royong tolong menolong terjadi pada aktivitas pertanian, kegiatan sekitar rumah
tangga, kegiatan pesta, kegiatan perayaan, dan pada peristiwa bencana atau
kematian.
· Gotong royong kerja bakti
Gotong
royong kerja bakti biasanya dilakukan untuk mengerjakan sesuatu hal yang
sifatnya untuk kepentingan umum.
Kegiatan gotong royong dalam tolong menolong dapat diklasifikasikan
menjadi beberapa bagian, yaitu:
a. Kegiatan gotong royong tolong menolong dalam
bidang ekonomi atau mata pencaharian
Kegiatan
gotong royong tolong menolong dapat berupa pengerahan tenaga untuk mengerjakan
sesuatu, yang berarti pula merupakan suatu sistem mencari tambahan tenaga kerja
untuk menyelesaikan suatu pekerjaan tertentu. Salah satunya di desa
Condongcatur dapat dilihat dalam hal kegiatan pertanian yaitu menanam padi atau
tanaman pokok yang lain, membersihkan tanaman dan sampai saat menuai padi atau
panen. Sebagai imbalan daripada pekerjaan tersebut yaitu dapat berupa
penerimaan bagi hasil atas pekerjaan yang telah dilakukan.
b. Kegiatan gotong royong dalam bidang teknologi
dan perlengkapan hidup
Kegiatan gotong royong dalam bidang teknologi dan perlengkapan hidup
dapat berupa pengerahan teanga banyak yang tujuannya untuk membuat sesuatu
yaitu kebutuhan manusia. Teknologi merupakan seluruh teknik yang dimiliki oleh
masyarakat yang dipergunakan untuk mengumpulkan bahan-bahan mentah dari alam
sekelilingnya dan mengolahnya untuk dipergunakan sebagai alat bekerja, alat
untuk menyimpan makanan, pakaian, perumahan atau tempat tinggal, alat
transportasi dan alat-alat untuk memenuhi kebutuhan lain.
c. Kegiatan gotong royong tolong menolong dalam
bidang kemasyarakatan
Kegiatan gotong royong tolong menolong dalam bidang kemasyarakatan
timbul dalam masyarakat karena alasan adanya kepentingan yang sama dalam hidup
bermasyarakat terutama warga masyarakat desa merasa bahwa hidup mereka
sebenarnya tergantung pada orang lain. Kepentingan bersama atau masyarakat
lebih diutamakan daripada hak perseorangan, selama tidak mendatangkan kerugian
baginya sendiri. Misalnya, seseorang yang mempunyai pekarangan harus
membolehkan tetangganya berjalan melalui pekarangannya jika memang diperlukan
untuk pergi ke jalan umum. Kegiatan gotong-royong tolong menolong dalam bidang
kemasyarakatan secara umum dapat disebutkan
bahwa terjadi dalam setiap kegiatan yang menyangkut kepentingan warga
masyarakat seperti perkawinan, kematian taupun hal lainnya.
d. Kegiatan gotong royong tolong menolong dalam
bidang religi atau kepercayaan yang hidup dalam masyarakat
Kegiatan gotong-royong tolong menolong dalam bidang kepercayaan
merupakan pengerahan tenaga yang kompensasi bukan pamrih yang diukur dengan
nilai barang atau upah uang, tetapi perasaan tenteram. Dan juga kesadaran bahwa
manusia hidup itu tergantung pada manusia yang lain, sehingga satu sama lain
harus saling berbuat kebaikan. Misalnya di Yogyakarta, peristiwa yang termasuk
dalam gotong royong tolong menolong dalam bidang religi atau kepercayan
yaitu kegiatan kenduren, sinoman atau
yang lainnya.
Kegiatan gotong royong kerja
bakti dapat diklasifikasikan menjadi beberapa bagian, yaitu:
a. Kerja bakti dalam bidang mata pencaharian
Kegiatan gotong-royong kerja bakti di bidang mata pencaharian
merupakan bentuk kerja yang dengan cara pengerahan tenaga kerja secara masal
yang tujuannya untuk kepentingan bersama, khususnya di bidang pertanian. Kerja
bakti tersebut dilakukan atas kesadaran bahwa semuanya adalah demi kepentingan
bersama, yaitu desanya. Begitu pula saat memetik hasilnya, semuannya dirasakan
sebagai milik bersama.
b. Kerja bakti dalam bidang teknologi
Kegiatan gotong royong kerja bakti merupakan
pengerahan tenaga dalam usaha untuk menyelesaikan suatu obyek tertentu.
Kegiatan kerja bakti tersebut biasannya menuntut suatu keahlian dalam bidang
kerja masing-masing, misalnya dalam pembuatan balai desa dibutuhkan para
pekerja yang khusus ahli dalam bidang perkayuan ataupun yang lainnya.
c. Kerja bakti dalam bidang kemasyarakatan
Kegiatan gotong royong kerja bakti dalam bidang kemasyarakatan
merupakan kegiatan sosial yang menggunakan pengerahan tenaga kerja rakyat.
Bentuk kegiatan gotong-royong kerja bakti dalam bidang kemasyarakatan
menunjukkan adanya ciri-ciri daripada kehidupan masyarakat di pedesaan yang
menonjol yaitu berlakunya sistem solidaritas dan sistem moralitas sebagai dasar
daripada perbuatan masyarakat. Kerja bakti dalam bidang kemasyarakatan dapat
berupa membuat atau memperbaiki jalan desa, membangun pos perondaan,
memperbaiki pagar desa.
d. Kerja bakti dalam bidang religi atau
kepercayaan
Kegiatan gotong-royong kerja bakti dalam bidang kepercayaan merupakan
suatu bentuk kerja sama yang terdiri dari warga masyarakat. Kegiatan tersebut
dilakukan atas dasar inisiatif dari warga masyarakat sendiri yang didorong oleh
adanya hubungan batin atas manusia dengan leluhurnya. Contoh dari kegiatan
tersebut adalah kegiatan bersih desa, yang mana terdapat anggapan bahwa apabila
suatu desa tidak melakukan bersih desa maka akan tertimpa bencana alam atau
gangguan gaib, karena pertanda bahwa leluhur atau penjaga desa tersebut marah.
makasih atas ilmunya tetapi tolong diperhatikan ukuran penulisannya. tempo antar katanya juga diperhatikan agar pembaca itu tidak bosan untuk notice kalimat per kalimat
ReplyDeleteRegards,
Arek Keren
ceramic vs titanium - Titaniumarts.com
ReplyDeleteChincy-N'S Habanero citizen promaster titanium Hot Sauce Recipe · titanium solvent trap Bites titanium wok and Chiles · Habaneridge chi titanium flat irons Recipes · titanium blue Heat · Drying
q989u1qszwl247 sex chair,horse dildo,female sex toys,sex chair,masturbators,cheap sex toys,masturbators,dildos,sex toys j751d8vjpng524
ReplyDelete